LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

10 July 2009

Angka 8 Wuku Wayang dengan Harapan Perubahan


Dengan ketidak munculan Sultan Hamengku Buwono X dalam pemilu 2009-2014 Pemilu 2009 adalah karena Sasmita dan tanggapnya seorang Raja yang betul-betul tanggap dalam olah batin dengan tingkat tinggi dalam olah spiritual beliau. Wahyu atau Pulung Kraton adalah milik Sang Pencipta yang tidak dibuat main-main. Jadi seorang satrio sejati itu sulit dan benar-benar harus dijunjung tinggi. Sultan Hamengku Buwono X adalah milik rakyat dan dan untuk rakyat. Sultan sendiri adalah Trahing Kusumo Rembesing Madu yang harus tetap harum namanya diseluruh Negri juga mata dunia, legowo, santun tutur katanya, penuh wibawa, dan selalu memberi kesejahteraan, ngayomi, ngeyemi bagi Rakyatnya. Apa bila Sultan Hamengku Buwono X jadi Presiden mau minta Restu pada siapa? Sedang Beliau selalu dimintai Restu bagi calon RI I. Jadi ketidak munculan Sultan Hamengku Buwono X karena sasmita dan tanggapnya beliau dalam olah rasa dengan tingkat tinggi, dan ketidak munculan Sultan HB X dalam pemilu jangan membuat kecewa bagi pendukung berat beliau, semua ini harus kita hargai karena petunjuk dan tajamnya mata batin Sultan HB X dalam olah rasa. Beliau sendiri tidak mau rebutan balung tanpo sumsum, kekuasaan dan kedudukan tidak untuk dipertaruhkan dan diperebutkan. Seperti pedagang saja.
Pemilu pelaksanaannya hari Rabo Paing tanggal 8 Juli 2009 wuku Wayang. Tampak jelas sekali dengan pertimbangan dan berbagai spekulasi politis tentu adamotif. Begitu pula dengan prediksi mistis. Sejumlah paranormal menjelaskan dan memutuskan, Bunda Lia mencoba menyingkap misteri di balik jadwal pelaksanaan pemilu tersebut. Pemilu di Indonesia, dalam perspektif budaya-spiritual Nusantara bukan sekedar pesta demokrasi yang bertujuan mencari calon pemimpin. Tapi lebih jelasnya adalah sebuah pertarungan mistis dari perebutan wahyu keprabon. Memang sulit untuk mengingkari fakta dan kenyataan ini, karena seringkali ditemui kesaksian dari sejumlah warga dan paranormal atau kyai yang mengaku pernah dimintai restu atau bantuannya untuk menarik wahyu itu. Ada sebagian orang, barangkali dimensi mistis hanya cuma dianggap mitos belaka. Tetapi, kenyataannya demikianlah sejarah bangsa ini telah membuktikan, sejak presiden pertama RI, Soekarno dan presiden kedua RI, Soeharto. Terlebih, ketika jadwal pemilu yang telah ditetapkan akan dilaksanakan tanggal 8 Juli 2009. Bagi para waskita, waktu atau tanggal tak sekedar ditentukan dengan pertimbangan logis. Tapi, juga pertimbangan mistis. Bagaimana pun, sebuah hajatan besar di Nusantara, selalu dicarikan waktu berdasarkan primbon, petung dhina atau perhitungan hari menurut kepercayaan Jawa dan semacamnya. Perubahan jadwal pemilu tanggal 9 April 2009 berubah menjadi tanggal 8 Juli 2009, sontak meletikkan dugaan mistis terkait upaya SBY meraih wahyu kerpabon lagi.
Bunda Lia Pimpinan Songgo Buwono Jogyakarta, paranormal yang sudah tak asing di jagat Nusantara mengatakan, sebuah angka dalam kepercayaan Jawa memiliki makna. Angka 8 sebagai wuku Wayang dan Naga hari, bulan, taun, pas dengan keberuntungan SBY bisa bermakna kejayaan.
Soekarno dipercaya memiliki berbagai piandel, ilmu jaya kawijayan tingkat tinggi. Kharisma dan kewibawaan beliau mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dari beragam suku, sehingga tercipta kesatuan dan persatuan bangsa yang kuat. Dengan kelebihan seorang Soekarno yang dicintai rakyatnya sehingga NKRI bisa terwujud tapi sekarang nyaris punah. Dan ketika beliau wafat, Soekarno masih diagungkan jasa dan pamor atau aura gaibnya yang sangat luar biasa. Tak jarang makam beliau pun menjadi tempat yang dikeramatkan dan banyak pesiarah yang datang untuk berolah batin-meditasi. Masa kepemimpinan Soekarno 22 tahun lamanya (17 Agustus 1945-12 Maret 1967), Beliau telah melekat dihati rakyat dan reputasinya tak terukur dari kesuksesan memimpin Bangsa Indonesia dan membuat segan bangsa lain itulah sosok Soekarno yang wajib dicontoh sebagai seorang Presiden.
Demikian juga tak kalah menarik dengan sosok Soeharto. Presiden kedua RI ini kisahnya bahkan masih hangat. Berbagai kesaksian dari para juru kunci, kyai dan paranormal banyak mengungkap laku tirakat Soeharto dalam usahanya mencapai dan mempertahankan wahyu keprabon presiden. Dengan berbagai kesalahan dalam sepak terjang Soeharto yang lebih tepat disebut kekurangan yang manusiawi, jutaan rakyat Indonesia tetap berkabung dan ikut mendoakan arwahnya ketika meninggal. Sama halnya dengan Soekarno, mendiang pak Harto juga menjabat presiden dalam waktu yang lama, sejak 12 Maret 1967- 21 Mei 1998, kurang lebih selama 31 tahun. Jagat Nusantara percaya, kedua tokoh ini mampu berkuasa selama itu karena dinaungi wahyu keprabon dan olah batin yang kuat tidak meninggalkan tradisi budaya nenek moyang kita.
Bagaimana dengan presiden pasca Soeharto? Inilah yang sedang menjadi pengamatan banyak pihak. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi pusat perhatian jagat spiritualis begitu memegang tampuk kepresidenan. Presiden ke-7 RI ini juga tentu tak luput dari kisah perburuan wahyu kepresidenan baik secara terang-terangan maupun utusan atau suka rela spiritual yang simpati pada SBY tanpa menunggu utusan datang dari SBY melakukan olah rasa untuk mendudukkan kembali SBY dalam Istana kepresidenan . Meski disebut hanya melalui perantara, atau tanpa perantara pada kenyataannya SBY mampu menduduki Istana Negara kembali menduduki sebagai Presiden RI ke-7. Alhamdulillah Songgo Buwono beberapa bulan yang lalu kembali meyakini, SBY masih kembanan wahyu keprabon. Menjelang pemilu 2009 hingga SBY duduk kembali, kiprah SBY kembali menjadi perhatian jagat supranatural. Dan tinggal melaksanakan Tasyakuran atas keberhasilan SBY. Apabila tidak ada halangan Songgo Buwono akan melaksanakan gelar Doa bersama atas duduknya Kembali SBY ke kursi Presiden RI pada waktu dekat ini setelah pelantikan jabatan SBY. Untuk hal ini Bunda Lia menghimbau kepada seluruh pendukung agar legowo atas kemenangan SBY. Dan jangan membuat ricuh dan keruh suasana karena kita masih akan menghadapi berbagai bencana alangkah baiknya kita gunakan untuk berdo’a dan memohon petunjuk pada YME agar terhindar dari mara bahaya yang belum usai dan masih akan terus berlanjut.
Bunda Lia Pimpinan Songgo Buwono Jogyakarta, paranormal yang sudah tak asing di jagat Nusantara mengatakan, sebuah angka dalam kepercayaan Jawa memiliki makna. Angka 8 sebagai wuku Wayang dan Naga hari, bulan, taun, pas dengan keberuntungan SBY bisa bermakna kejayaan maksimal. “Jika angka ini (delapan-red) diperlakukan khusus, pasti ada maksudnya. Semisal, dijadikan hari baik yang diharapkan memberikan keberuntungan besar bagi SBY”, Sedangkan angka 8 merupakan lambang delapan penjuru mata angin. Di Bali hal ini dilambangkan dengan apa yang kita kenal dengan “Sad Kahyangan Jagad”. Artinya dalam kejadian ini delapan kekuatan dewa-dewa menyatu, menyambut dan menghantarkan Sang Hyang Ismoyo (Sabdo Palon) untuk turun ke bumi. Di dalam kawruh Jawa, Sang Hyang Ismoyo adalah sosok dewa yang dihormati oleh seluruh dewa-dewa. Dan Wuku Wayang Gunung di sini melambangkan hakekat tempat atau sarana turunnya dewa ke bumi (menitis).ujar Bunda Lia.
Bunda Lia mengupas, semakin kuat ketika mencermati angka delapan yang ternyata juga merupakan angka mujur bagi SBY. Tanggal lahir SBY tanggal 9 September 1949. Angka 8 dan 9 berurutan. Belakangan, pemilu juga diundur pelaksanannya pada tanggal 8. Menurut Bunda Lia, bagi SBY angka 8 bisa dimaknai sebagai harapan akan bangkitnya perekonomian dan kemenangan SBY dalam pemilu 2009 nanti. Angka 8 juga berhubungan dengan angka keramat, “Ini merupakan simbol kejayaan maksimal. Sedang tanggal 9 kelahiran SBY dalam Kitab Al-quran, angka 9 juga memiliki arti khusus dan istimewa”, tegasnya.
Namun demikian, Bunda Lia mencatat beberapa peristiwa besar terkait naiknya SBY menjadi presiden di tahun 2004 itu. Bencana tsunami terjadi pada tahun pemerintahannya. Begitu pula gempa tektonik di kabupaten Bantul, Jogjakarta. Jika melihat hari pada tanggal 8 Juli 2009, yakni hari Rabu Paing, menurut Bunda Lia, harapan perubahan ekonomi tegasnya.
Dua kemungkinan yang tetap bisa terjadi meski sudah diupayakan dengan memilih hari baik itu, lanjut Bunda Lia, menjadi ranah di mana karomah negara akan berperan. Artinya, pada garis dua kemungkinan itulah faktor wahyu keprabon yang menurut Bunda Lia lebih tepat disebut karomah atau mahkota negara itu yang akan menentukan baik buruknya keadaan pasca terpilihnya presiden nanti. “Bila pemerintahan SBY - Budiono mendatang dinaungi wahyu, bangsa ini akan segera bangkit dari keterpurukan.”, jelasnya.
Dua kemungkinan itu, wahyu keprabon baru nitik SBY belum Nitis jadi kalau sampai SBY – Budiono lengah dalam olah rasa dan Spiritual ..... lanjut Bunda Lia, dimungkinkan wahyu mahkota negara dapat saja oncat atau pergi, karena entah akan terjadi apa nanti di tahun 2011, untuk itu SBY dan Budiono harus waspada tanggap dan tajam ing sasmita, hanya dengan laku ritual tertentulah SBY atau Budiono dapat melewati tahun yang menurut mata spiritual rawan. Harapan kami yang penting Presiden dan Wakil tidak melupakan Kultur Budaya dan Tradisi Jawa. Jika Presiden nanti mendapat karomah dengan sebuah laku, padahal sebenarnya tidak layak, karena mahkota negara justru akan menimbulkan bencana sebagai tumbal. Karena itu, Bunda Lia mengingatkan, untuk SBY dan Budiono yang menjadi pemimpin di negeri ini, harus memahami keagungan karomah negara berikut resiko besarnya. Yang pasti dan utama berbaurlah kepada rakyat dan junjung tinggi Leluhur dan tradisi Jawa hidupkan kembali Budaya leluhur.

No comments: