LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

05 August 2009

Tokoh Fiktif Nur Din M Top?

Press Release 27 Juli 2009
Hasil Wawancara dengan Bunda Lia Hermin Putri
Sanggar Supranatural Songgo Buwono

Berdasarkan fakta dan kenyataan yang kami lihat kompeten. Namun bagaimanapun manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan langkah dalam kehidupan ini.
Kini, marilah kita menapaki sisa usia kehidupan dengan lembaran baru, tentunya dengan semangat, tetap mengendalikan hawa nafsu, agar dapat menggapai kwalitas kehidupan yang lebih baik dari yang sebelumnya, tentunya segala sesuatu jika sudah dikendalikan oleh hawa nafsu tidak akan menghasilkan yang baik dan membawa kita pada kemulyaan hidup, justru kesesatan dan hinaan.

Karena mereka yang terkadang menjadi kambing hitam permusuhan alam juga orang besar yang berduit. Contoh yang tampak saja kita lihat sepertinya aksi teror tak henti-hentinya melanda negeri ini, yang lucunya lagi, setiap aksi teror selalu melibatkan Islam.
Jelas hal tersebut merugikan umat Islam. “ Hari gini kok masih memecah belahkan umat lewat agama..... malu dong dengan pihak luar dan ingat jati diri Bangsa.
Sudah beberapa tahun belakangan ini Nurdin M Top menjadi primadona aksi bom. Teror Bom yang berkepanjangan ini agaknya tak mampu di reda oleh Indonesia. Yang menjadi pertanyaan, apa betul institusi keamanan negeri ini tak mampu menangani ulah Nurdin M Top ? Menurut hemat saya, kelihaian pihak Kepolisian Republik Indonesia jelas melebihi kepiawaian kelompok teroris tersebut, dan Polri tentu punya cara lain untuk melupuhkan kelompok teroris, namun kalau sampai saat ini belum ada tanda-tanda positip atas penangkapan Nurdin M Top, saya yakin bahwa tokoh Nurdin M Top hanyalah sebuah nama.
Dengan kata lain Nurdin M Top, jangan-jangan hanyalah tokoh fiktif yang sengaja dimasukkan ke dalam ‘dunia pakeliran’ negeri ini.

Dan jika Nurdin M Top benar-benar ada secara fisik, saya sangat yakin dalam waktu singkat pihak Polri sudah dapat meringkusnya. Karena Polri sangat kita banggakan, hasil kinerjanya telah membongkar beberapa kasus yang merugikan Bangsa Indonesia.
Sebagai seorang spiritual, yang juga cinta akan Negeri ini, jelas saya mengecam atas dimasukkannya tokoh Nurdin M Top dalam sejarah kelam Bangsa Indonesia ini, apakah dia hanya seorang ‘tokoh fiktif’? Mari kita berdoa agar Nurdin M Top benar-benar segera tertangkap. Dan akar-akarpun akan segera dapat terbabat oleh pihak Polri.... apa bila akarnya kita basmi habis tentu dalangnya akan segera tumbang juga.... Semangat Polri doa kita selalu ada bersama perjuanganmu demi ketentraman Rakyat banyak..... MERDEKA!
Sungguh merupakan hal yang naif dan cerita itu tak perlu di panjang lebarkan. Lebih baik kita mencari yang riel-rielnya saja agar Rakyatpun tidak terpengaruh dengan teror Bom.

Kalau boleh saya menilai, cerita ini merupakan bukti betapa pengecutnya mereka, dan hal ini bukan merupakan cerminan kaum muslim. Karena saya yakin, dan sudah menjadi catatan dunia, watak kaum muslim penuh dengan keterusterangan dan berani bertanggung jawab atas segala peristiwa yang diperbuatnya.
Jika demikian, maka tak perlu lagi menggembor-gemborkan isu Agama dalam setiap peristiwa terror.
Bukan hanya di Indonesia, dimanapun peristiwa terror terjadi, tak perlu mengambing hitamkan Agama.
Yang jelas, teror-teror yang ada hanyalah berbau kepentingan bargeming semata, dan hanya dilakukan para mafia kampungan yang pengecut.

Mengapa saya mengatakan demikian ? karena setiap peristiwa terror yang terjadi di negeri ini, tak pernah ada yang berani berunjuk dada untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ibarat kata “Tinggal Glanggang Colong Playu“ apakah itu watak seorang ksatria? Kemudian tak lama peristiwa itupun hilang begitu saja tanpa ada kesimpulan yang jelas. Mungkinkah ada musuh dalam selimut yang berperangai musang berbulu domba di negeri ini......?
Hal itu yang justru harus diwaspadai. Anehnya lagi, berbagai peristiwa teror tersebut baru muncul ketika Indonesia baru belajar berdemokrasi secara utuh.
Jika kita berbicara tentang demokrasi, berarti pula kita harus berbicara tentang keterbukaan didasari dengan rasa ikhlas, jujur, lega, legawa. Agar Kemerdekaan ini benar-benar kita rasakan, kita miliki dan kita nikmati.
Tak ada lagi pro kontra berkepanjangan yang merugikan masyarakat, apalagi sampai kepada hal meresahkan seperti apa yang kita rasakan saat ini.

Tak perlu ada aksi antitesa yang meresahkan hanya sekedar untuk mengetahui atau menemukan sintesa.
Jika kita merasa belum mampu untuk berdemokrasi secara murni, ada baiknya pola demokrasi kebapaan (Demokrasi terpimpin – red) dimunculkan kembali, sehingga tak terjadi polarisasi yang kemudian melahirkan aksi-aksi negatif yang merugikan masyarakat.
Kita semua tahu, dunia demokrasi yang dianut negeri ini cenderung lebih kepada pola luar, dan memang dengan sengaja dunia luar menjadikan demokrasi menjadi alat perjuangan guna mencapai kepentingannya.
Mungkinkah unsur kontrofersi demokrasi juga lahir dari negeri asalnya sebagai titik uji berdemokrasi Indonesia, yang kemudian bak pahlawan si empunya demokrasi menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Jika demikian, sungguh kita masih menjadi boneka mereka.

Saya berharap, mereka yang menciptakan tokoh Nurdin segera sadar dan memohon ampunan kepada YME, karena anda hanyalah diperalat dan diperbudak oleh kepentingan busuk yang ingin mengendalikan negeri ini, kalaupun tidak, tak kan lama lagi rahasia di balik penokohan Nurdin M Top bakal terkuak. Dan siapa dalang dibalik semua ini.
Allah Maha Tahu. Amin ya Rabbal Alamin.

Mari kita renungkan, berdo’a, serta ber-introspeksi diri, apa yang harus kita lakukan untuk melangkah kedepan agar Bangsa ini terbebas dari penjajahan Nuraniah dan Fitnah, agar kita lolos dari setan berwujud manusia, yang sewenang-wenang, agar kita percaya diri dan jangan takut di tanah tumpah darah sendiri. Jelas ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Karenanya, sekali lagi Kami katakan, kita harus berani bersikap, dalam menentukan siapa yang patut menjadi biang keladi teror Bom ini.
Mari kita dengan tulus ikhlas memohon kepada Allah, agar Allah memberikan kepada Polri petunjuk yang benar, kita ini punya Iman dan bermartabat mari kita sama-sama membantu tugas Polri walau dalam do’a.
Kita bukan hanya Rakyat / masyarakat yang lahir karena demokrasi di luar kandungan Ibu Pertiwi. Sub’khanallah…. Hanya Engkau yang Maha Tahu atas apa yang kami butuhkan.

Sudah menjadi kelemahan manusia memang, ketika telah diberikan rahmatan…, timbul pula tamak, serakah serta kelalaian lainnya juga mengikuti.
Maka kita harus mengingat kata “Iqra” – Bacalah ...... Kita harus bisa membaca dan merasakan apa yang telah diberikan Allah kepada kita.
Jika kita berani dan mau membaca, kemudian merasakan apa yang telah diberikan, maka rasa tamak, serakah, serta hal lain yang membuat kita merugi akan terlupakan.
Yang ada hanya rasa syukur, sabar serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
Ada istilah Jawa mengatakan “Mulat Sariro Hangroso Wani”.
Ini….., hal ini yang harus dijadikan kata kunci bagi kita.
Terlebih bagi seorang ksatria yang jelas-jelas memikul nasib orang banyak. Introspeksi diri merupakan benteng kukuh yang bisa menyelamatkan segalanya.
Semoga kedepan kita dapat lebih banyak berbuat untuk negeri ini, negri yang diberikan kesuburan dan kemakmuran oleh Allah SWT, apabila kita tidak memecah belahkan Agama dan saling menuding.

No comments: