LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

23 December 2009

2010 ADALAH TAHUN MACAN

Editorial 21 Desember 2009

Bulan Desember ini adalah bulan prediksi, ramalan, dan menerawang. Selain meramal peruntungan pribadi, banyak juga orang-orang meramalkan tentang prospek perekonomian Indonesia 2010. Ada yang sangat optimistis, ada yang cukup berhati-hati, dan ada juga yang sangat pesimistis.

Tahun 2010 adalah tahun kebangkitan ekonomi bagi masyarakat, sedangkan pemerintah harus bisa mengimbanginya dengan cara membangun kredibilitas dan reputasi kepemerintahan yang kuat dan bersih. Jika nuansa ini telah tercipta, niscaya investor tidak ragu lagi untuk masuk ke Indonesia untuk membangun secara bersama sama dan tidak hanya wait and see, tapi bergerak dengan antusias untuk melakukan investasi-investasi yang saling menguntungkan.

Namun kita harus waspadai tahun 2010 adalah “Tahun Macan”, disinilah orang menjadi ganas, rakus dan saling memangsa. Ibarat orang yang berlomba panjat pinang, demi meraih hasil yang digantung di atas batang pinang, kepala teman sendiri pun di injaknya.

Jelas ini merupakan tengara yang mengerikan, dimana mereka saling sikut dan saling cakar demi harta dan kekuasaan. Ini bakal terjadi pada para petinggi, dan lagi-lagi rakyat kecil yang jadi ancikan dan korbannya. “Demi kepentingan rakyat” hal itu yang bakal menjadi alas an mereka, padahal, rakyatlah korbannya. Untuk meminimalisir peristiwa mengerikan yang bakal terjadi, perlu kesadaran dan introspeksi bagi para penggede, jangan menggunakan hukum rimba…. “Ingat… harta hanya titipan, sementara kesejahteraan harus dirasakan oleh semua umat”. Agar tidak terjadi malapetaka yang tidak diinginkan, mereka harus memberi kesempatan kepada kaum kecil untuk berbuat demi meningkatkan tarap hidupnya…“ Ingat…., kita bukan binatang lho…!

“Bencana ekonomi bakal timbul dari dalam negeri sendiri, ini terjadi ketika tidak adanya ruang bagi masyarakat untuk merubah tarap hidupnya,. maka pemerintah harus bisa memberikan ruang tersebut, demikian pula bagi para pengusaha besar harus mau menciptakan pengusaha-pengusaha kecil sebagai binaannya ”

Berkaitan dengan kasus Century, kalau tidak segera selesai dapat membuat kredibilitas pemerintah berkurang. Institutional Investor menjadi ragu karena peristiwa century

"Kasus ini harus cepat ditemukan solusinya karena dapat membuat kredibilitas pemerintah berkurang," saya melihat kemungkinan skenario dari akhir kasus ini adalah Menkeu tetap dipertahankan, namun bakal berdampak tidak efektipnya pelaksanaan program kerja yang dilakukan pemerintah.

Sebagai contoh, Setelah publik meragukan kebijakan penyehatan Bank Century, saatnya pemerintah menjelaskan kepada publik secara jujur, terbuka, dan benar, agar tekanan politik nasional terhadap reputasi dan kredibilitas pemerintah bisa menjadi lebih berkurang. Ini adalah “PR” buat pemerintah.

Demi kepastian hukum, perlu adanya perubahan atas trias politika, dari pembagian kekuasaan menjadi pemisahan kekuasaan antara legislative, eksekutif dan yudikatif, sehingga hukum tidak semata-mata hanya untuk alat politik, demikian pula politik negeri ini akan menjadi sehat, karena tidak ada lagi kriminalisasi demi tujuan politik. Karena Hukum ibarat Mata Pisau…..dimana bagian sisi bawahnya tajam, namun semakin ke atas semakin tumpul.

Untuk mendapatkan kepastian hukum dan politik di negeri ini perlu adanya pemisahan kekuasaan antara legislative, eksekutif dan yudikatif. Sekarang ini masih menggunakan pola pembagian kekuasaan, sehingga masih ada tarik menarik antara kepentingan hukum dan politik.

· Untuk meningkatkan perekonomian di masyarakat, perlu adanya gerakan ekonomi kreatif yang bisa merangsang masyarakat untuk berjiwa wira usaha, sehingga dapat terciptanya pengusaha-pengusaha baru di masyarakat. Jangan hanya pengusaha yg besar yang diperhatikan.

· Perlu juga dicermati tentang pertumbuhan ekonomi di Bantul misalnya, dimana pemerintahan Bantul lebih mengutamakan pada penyesuaian kultur budaya setempat dalam membangun perekonomian wilayahnya, sehingga kegiatan ekonomi di Bantul tidak bersinggungan dengan kultur budaya setempat. Hal yang perlu segera dibenahi adalah mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat. Pemerintah bersama segenap komponan bangsa harus lebih bekerja keras menciptakan kondisi tersebut. Disini perlu adanya pembinaan pola ekonomi kreatif bagi masyarakat, sehingga masyarakat memiliki jiwa enterplainer, dan secara otomatis berdampak pada penguatan ekonomi bagi masyarakat itu sendiri. Kita bina kita ciptakan dan kita lahirkan pengusaha kecil…itu langkah yang baik. Jadi kalau mengurangi kemiskinan dan pengangguran tanpa pembinaan ya apalah artinya. Jalan satu-satunya ya dimodali dan dibina jadi tidak ada yang namanya kredit macet.

· Bencana yang akan timbul kedepan adalah bencana yang terjadi karena ulah manusia (human error), seperti halnya banyak terjadi kriminalitas, Ini dikarenakan tidak adanya kegiatan positip yang bernilai ekonomi di masyarakat,

Banjir yang juga ulah manusia dimana pola tataruang yang tidak tepat guna hingga menimbulkan bencana di masyarakat.

· Berkaitan dengan perbankan, perlu adanya peningkatan kepercayaan bank terhadap masyarakat, dengan kata lain bank harus berani melakukan pembinaan bagi para pengguna kredit produktif agar usaha yang dijalaninya dapat berkembang, yang otomatis berdampak pada berkurangnya kredit macet. Ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perbankan dan masyarakat agar bisa betul-betul menuntun dan membawa masyarakat kepada tingkat produktifitas yang lebih agresif. Jangan sampai pihak Bank itu bertemunya hanya pas angkat kredit dan pas bayar angsuran. Dan mengenai Sistem per-bank kan sekarang itu ada yang merasa dirugikan dan ada yang diuntungkan.

· Bencana yang akan timbul kedepan adalah bencana yang terjadi karena ulah manusia (human error), seperti halnya banyak terjadi kriminalitas, Ini dikarenakan tidak adanya kegiatan positip yang bernilai ekonomi di masyarakat,

Banjir yang juga ulah manusia dimana pola tataruang yang tidak tepat guna hingga menimbulkan bencana di masyarakat. Perhatikan lingkungan dan tidak mungkin Allah SWT itu akan memberi sesuatu yang melebihi takaran. Jadi semua adalah ulah manusianya sendiri. Di dalam dada kita ada Dzat yang suci dan ada Dzat setan juga, manusianya tinggal pakai yang mana????

No comments: