LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

07 July 2007

Membuka Sandi Alam


Sanggar Supranatural Songgo Buwono Labuhan malam Jumat Kliwon

Sejak awal bulan ini, kabar akan ada tsunami dan gempa semakin santer. Namun berita tersebut dibantah keras Lia Hermin Putri, pimpinan Sanggar Supranatural SONGGO BUWONO, Parangtritis Bantul, Yogyakarta. Menurut Bunda Lia (panggilan akrab Bunda Lia), berdasar isyarah yang didapatnya, dalam bulan Juni dan Juli tidak akan terjadi bencana tersebut diatas dalam waktu dekat ini. Memang kita mengadakan Ritual kemarin Tgl.21 Juni 2007 tepatnya malam Jumat Kliwon bertujuan membuka rahasia alam dan kita telah mendapat banyak isaroh dan jawaban sandi alam.

Lebih jauh Bunda Lia menerangkan, alam ini memang masih murka dengan perilaku manusia, dan kita memang menghadapi Goro-Goro yaitu prahara gupita adalah prahara yang berhubungan dengan perilaku makhluk hidup, terutama manusia yang memiliki sifat nggégé mangsa (mengharapkan sesuatu di luar musimnya). Karena manusia belum sadar sepenuhnya akan Jati Diri dan Nurani kita yang semakin bobrok ini. Bangun kesadaran ini dengan mengubah perilaku, hanya dengan jalan ini yang bisa menyelamatkan kita dari negative alam. Kita harus terus waspada agar di bulan Agustus hingga November lebih hati-hati karena sandi alam berupa petaka akan terjadi lagi dibulan 8 – 11. alam ini punya Roh, kita belum terlambat mengakrabi alam yang sedang marah ini. Apa bila kita bersama-sama memanjakan alam dan menyapa alam, aura manusia yang semula mengandung nilai – nilai attack akan berubah menjadi guyuran air di atas api.

Sedangkan yang terjadi pada Laut Selatan bukan termasuk kategori gupita, melainkan siklus alami yang sifatnya periodik. Terkait dengan gejolaknya Laut Selatan, Bunda Lia berpendapat, Lautan mempunyai karakter khas dengan air pasang dengan hitungan Bulan, yang cukup sering namun tidak membawa dampak terlalu membahayakan atau Tsunami. Tetapi tsunamipun akan tetap akan terjadi, maka dengan adanya ritual dan Do’a bersama Sanggar Supranatural Songgo Buwono sering mengajak masyarakat khususnya Yogyakarta dan sekitarnya untuk ikut didalam Ritual dan Do’a bersama untuk menghambat terjadinya Bencana. Memang Sanggar Supranatural Songgo Buwono lebih senang berpihak kepada Rakyat kecil yang lebih sering menjadi kambing hitam dalam permusuhan dengan alam. Dalihnya mereka hidup terpuruk, sehingga mencari nafkah dengan asal mendapatkanya tanpa sadar perbuatan itu merusak alam, menghalalkan berbagai macam cara, kalau sudah begitu orang-orang besar menyalahkan mereka dan dijadikan sebagai terdakwa.

Dalam Ritual Jumat Kliwon 21 Juni 2007 Bunda Lia berusaha berdialog dengan Sang Penguasa Laut Selatan Kanjeng Ratu Kidul, yang mana Kanjeng Ratu Kidul menginginkan kesegaran pernikahan kembali antara manusia dengan alamnya agar kehidupan dapat selaras dan seimbang. Dengan kata lain Laut Selatan akan ngunduh mantu.
Dengan ini sandi alampun terjawab dengan satu arah dan tujuan agar mempunyai irama untuk menyiasati dengan rumusnya sinergi energi, Manungku pujo atau meleng. Leng ing cipto wus gumeleng. Leng dumuleling swaraning asepi, Lung tumulunging kasunyatan, Lang ketawang suksmo ilang, maknanya menyatukan jiwa, semadi untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa agar mendapat perlindungan untuk mendapatkan keselamatan yang nyata dengan Ritual Buadaya dan Do’a bersama. Dengan landasan “ Neng Ning Nung Nang” yang artinya Neng ing sulah Bowo (benar dalam bertindak) Ning eninge ati manungku pujo (membersihkan batin untuk memohon) Nung dumununging kasunyatan (mensyukuri sesuatu yang nyata) Nang wenanging jumenengan (memunculkan kebenaran hakiki) dengan ini akan terbentuknya satu irama yang menuju penyelarasan.

Gempa memang akan kembali mengguncangkan tanah Jawa, waspadai pagebluk. Masalah Kanjeng Ratu Kidul Mantu adalah pernikahan atau pertemuan jagat kembar, antara manusia dan alam semesta yang kemudian akan melahirkan keseimbangan.

Sebagai seorang supranaturalis, pimpinan Songgo Buwono ini berupaya menghambat datangnya prahara Kalatidha yang sangat nggegirisi itu, dengan menggelar ritual khusus di kawasan Parang Kusumo. Seiring upaya tersebut, Bunda Lia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memohon kepada sang Pencipta agar kita semua terhindar dari marabahaya.
Ritual khusus yang rencananya akan diselenggarakan 3 kali event dan dimulai dengan Ritual pada malam selasa Kliwon pada Tgl.16 Juli 2007 diteruskan acara HUT Sanggar Supranatural Songgo Buwono pada Tgl.22 Juli 2007 akan digelar Sunatan masal bersama anak yatim dan anak yang tidak mampu, pada Tgl 28 Agustus akan di adakan Peletakan Batu Pertama Sanggar Pamelengan Songgo Buwono di Grogol - Parangtritis- Kretek – Bantul Yogyakarta. DIY. Ritual peletakan batu pertama Sanggar Pamelengan Songgo Buwono tersebut akan dibuka dengan menyediakan sesaji ubarampé, mulai dari tumpeng sebanyak 21 rakit, kambing kendit, ayam Cemani, pisang sanggan, hingga aneka buah-buahan, jodang itik, jodang tumpeng, jodang buah dan lain sebagainya.
Selain acara yang sifatnya ritual, Bunda Lia juga akan melakukan duduk hening (semadi, red) disaat melarung sesaji sebelum dilabuh dengan tujuan khusus.
Untuk membantu doa dan kekhusyukan ritual yang akan dijalankan, para anggota Songgo Buwono ikut mengiringi bersama undangan dan masyarakat yang bersimpati namun para undangan tidak diijinkan ikut melabuh sesaji “Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,” paparnya.

Ditanya tentang kekhawatiran masyarakat akan meletusnya gunung Merapi dan Tsunami, Gempa, Banjir, Angin, Tanah longsor, Bunda Lia menjawab tegas, “Saya tidak terlalu khawatir, karena tidak ada isyarah yang menunjukkan bahwa Merapi akan meletus besar dan Tsunami terjadi dibulan ini. Kalau pun ada, ya itu tadi …, hanya pengaruh bulan dan musimnya yang tidak berbahaya” ujarnya dengan nada optimis Bunda Lia menjelaskan, dengan cara apapun bencana alam dapat dihindari . Untuk menghindarinya, hendaknya manusia memahami bahasa alam yang ada di sekitar kita. “Kita tidak bisa melawan alam, yang dapat kita lakukan hanya menghindar dengan cara mengerti bahasa dan isyaratnya.” Bunda Lia berpesan, janganlah kita mendahului Kehendak Yang Maha Kuasa, ada baiknya pihak pemerintah lebih bijaksana, dan tidak terburu-buru memberikan informasi yang dapat mempengaruhi ketenangan masyarakat.

“Boleh jadi Merapi tidak akan meletus dahsyat Tsunami tidak terjadi dalam waktu dekat, namun kita tetap tidak boleh meninggalkan kewaspadaan pada bulan Agustus – November 2007. Allahumma amin” kata Bunda Lia menutup paparannya.

Parangtritis
Jumat 6 Juli 2007