Bunda Lia Songgo Buwono
Yogyakarta.4 Mei 2008
JADI GUBERNUR GAMPANG
TETAPI SETELAH JADI GUBERNUR MAU APA?
Kami sadar, sebagai insan yang mendalami olah spiritual, rentan sekali menyakiti perasaan orang lain, terkait dengan prediksi dan pemberitaan di media elektronik maupun media cetak. Meski pada dasarnya kami tidak mempunyai niat menyakiti atau menyinggung perasaan seperti itu. Sebab pada dasarnya yang kami sampaikan adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi di tengah masyarakat dan rakyat kecil. Hal ini berdasarkan fakta dan kenyataan yang kami lihat kompeten. Namun bagaimanapun manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan langkah dalam kehidupan ini.

Jadi Gubernur memang gampang, sekarang jamannya manusia dapat dibeli dengan uang apa lagi kedudukan akan mudah didapatkan dengan nilai rupiah. Masyarakat kecilpun mendapat imbasnya dan menjadi sasaran sebagai terdakwa dapat diberi iming-iming rupiah dan kedudukan,kalau sudah begitu rakyat hanya menjadi sasaran manfaat orang besar yang ingin mendapatkan kedudukan. Setelah jadi Gubernur misalnya taukah peran dan mau apa Gubernur itu misalnya? Apakah yang diduduki? Tanyakan pada calon untuk siapa dan untuk apa jadi Gubernur ? untuk Rakyat dan Masyarakat atau untuk pribadinya sendiri demi rasa gengsi dan ke- Aku -anya. Apakah mereka dapat menjadikan Pemerintahan bersih? Terutama dari KKN yang semakin merajalela? Dapatkah mereka menyejahterakan Rakyatnya, jangan Cuma janji. Apakah calon sudah memiliki nasehat dan petuah- arahan pada Rakyat untuk kesejahteraan? Apakah calon sudah bersama ditengah masyarakat untuk do’a dan apa do’anya pada Rakyat dan Masyarakat? Lalu apa yang diberikanya pada Masyarakat apakah calon tersebut sudah menunjukkan kepribadianya demi Rakyat?
Pemimpin itu melihat lebih jauh dan lebih dalam dari pada orang lain, Melihat lebih banyak dari pada orang lain, lebih dulu melihat dari pada orang lain, sudahkah calon anda seperti itu? Yang penting dia punya rasa, menghargai orang lain dan menciptakan suasana nyaman pada masyarakat, jadikanlah pemimpin yang bisa ngayomi / ngayemi masyarakat – kawulo alit. Berani tanggung jawab dan ambil oper kesalahan anak buah, sonder berfikir demi keuntungan pribadi. Dudukilah TEKAT.