LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

28 August 2009

SEKAPUR SIRIH


Kami pimpinan Sanggar Supranatural Songgo Buwono, telah melihat dalam situasi ekonomi yang semakin sulit dan terpuruknya akhlak manusia, juga banyaknya korban angkara murka yang mengambil kesempatan disaat-saat kita sedang dilanda krisis ekonomi sehingga yang memiliki uang sebagai raja dan makin menjerat si miskin agar dapat dikuasai dengan dalih hutang yang berbunga. Inilah rendahnya akal manusia. Maka kami selaku pimpinan Sanggar Supranatural Songgo Buwono berpesan pada anda semua : Kita harus membekali diri kita dengan berbagai Doa, Amal Ibadah dan berusaha dengan jalan yang lurus, agar hidup kita aman sentosa, jauh dari pengaruh buruk, selalu ingat akan sebab akibat dan dapat menuju kebahagia yang utuh.
Banyaklah mengingat ALLAH SWT agar kita menjadi umat yang diridhoi ALLAH SWT. Allahumma Amin.

Tatalah Nurani kita dahulu agar kita memiliki rasa welas asih terhadap sesama.
Semoga dengan memulai menata hati nurani kita dalam ingatan sebuah kalimat Sangkan Paraning Dhumadhi ( asal kita dari mana, mau apa dan mau kemana ) kita akan selalu berfikir baik buruk dan sebab akibat, sehingga kita akan selalu berbuat kebajikan, sesuai nafas nufus spiritual bertahanlah dalam LINDUNGAN ALLAH YME.
Dan jauhilah sifat ingin tahu atau coba-coba terhadap orang lain. Berpeganglah pada AJARAN AGAMA DAN INGAT ALLAH SWT. Walaupun berat kita menjalani namun kelak kita akan merasakan hasil dari kesabaran keihklasan yang kita jalani. INGAT bekal hidup kita hanyalah Jujur, Sabar, Ikhlas dan Mensukhuri, sebab luasnya lautan pasti ada batas dan ujungnya.
Allah pun juga memberi ujian pada hambanya tidak selamanya.... dan ujian atau beban seberat apapun yang kita pikul tidak akan melebihi ukuran batas kita. Allah Maha Segalanya dan tentu memiliki batas ukuran.... Lihat Labu kuning begitu besarnya dan batangnya kecil, tapi mengapa batang tersebut kuat menyangga dan menahan buah seberat itu??? Dan kita ingat lagi dengan tembang " Turi-turi Putih" ciptaan Sunan Kali Jaga. Turi Putih adalah Jenasah, Ditandur ing kebon agung, yang dimaksud adalah Makam, Celorot Tibo Nyemplung adalah Liang Lahat, Mbok Ero Kembange Opo artinya Amal baik apa yang sudah diperbuat selama hidup. Masih banyak lagi gambaran atau simbolis moyang kita terdahulu walau lewat tembang, kidung dan petuah-petuah lainya yang mengingatkan kita semua, kita sebagai manusia harus ingat... bahwa kita bakal mati tanpa membawa apapun juga, yang kita bawa adalah amal ibadah kita apakah amal ibadah kita sudah cukup untuk bekal mati??? Coba renungkanlah tembang tersebut agar kita dapat memulai dengan "Niat" karena guru sejati kita adalah "niat" dan yang di sebut orang "sakti" adalah orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya sendiri itulah yang dinamakan "sakti".
Begitu juga dengan akal manusia tidak mungkin akan langsung kena sasarannya atau titik pusatnya. Pelajarilah dan rasakanlah hidup ini dengan kewajaran agar Iman kita kuat tidak mudah kena pengaruh tidak mudah luntur dengan duniawi.
Ingat Allah SWT menciptakan manusia paling sempurna dibanding makluk yang lainnya di bumi ini, 1 manusia berbanding 10 jin dan 100 Malaikat. Kami melihat betapa dangkal dan sempitnya akal manusia, sehingga banyak yang dengan mudah mengambil jalan pintas, seperti mencari kekayaan dengan jalan pintas, misalnya mencari pesugihan, memelihara tuyul dan lain sebagainya. Sehingga akal manusia sudah diperbudak oleh shetan. Banyak orang yang mencari jalan sesat dan menghalalkan berbagai cara sehingga merusak iman dan keta'waan diri sendiri.
Tanpa mempertimbangkan akibat buruk dikemudian hari, dengan menghitung untung dan ruginya. Maka dengan ijin ALLAH SWT kami selaku pimpinan Songgo Buwono dengan rendah hati dan diawali dengan ucapan BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIM, mulailah menata Nurani kita dengan ikhlas, kita mumpung masih diberi kesempatan dan waktu.
Ingat hidup dan mati manusia tidak ada yang tau karena semua adalah milik Allah kita kembali pada Allah. Orang yang paling menderita adalah orang yang selalu dituntut untuk berpura-pura, karena tidak berani menjadi dirinya sendiri.... silahkan renungkan, niscaya akan kita lihat kebenaran disana. Hidup itu sulit dan tidak pasti kadang naik kadang turun, hartapun tidak abadi, segala yang ada didunia tidak ada yang kekal, takdir, nasib, baik - buruk, jodoh, lahir dan mati ada garisnya. Kita harus berani mengarungi tantangan hidup, kita mesti banyak berdoa dan berusaha, biar Allah yang akan menentukan.
Lihatlah tangga dan renungkanlah.... trap demi trap memiliki arti ibarat pedoman hidup Jerbosuki Mowo Beo ( berakit-rakit kehulu ber-renang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian / orang itu mau senang ya harus sengsara dulu ). Kita tidak akan mampu menahan lajunya suratan takdir, janganlah kita menangisi kejadianya tapi tangisilah kenapa semua terjadi.... Contohnya Nabi Nuh bukan menangisi anaknya yang terbawa air bah tapi Nabi Nuh menangisi anaknya tidak menuruti nasehatNya... sehingga Nabi Nuh berucap "wahai anak-anakku pandanglah kejadian ini sebagai kodrat alam bukan kesalahan kita, karena kita telah berusaha mengingatkan, setelah kejadian ini semua... kelak kita yang ingat jangan merasa memiliki di akhir jaman nanti... waspadalah dengan perilaku dan perbuatan".
" Allahummahdinii min 'alayya min fadhdlika wansyur 'alayya min rahmatika wa anzil alayya min barakaatika". Ya Allah... Ya Rabbi tunjukkanlah kami dari sisiMU dan curahkanlah kepadaku, kemurahanMU serta gelarlah dari rahmatMU, turunkanlahkepada kami berkahMU. Dan kepadaMU jua kami mohon perlindungan. Amin.
Kami berpesan agar kita harus dapat mencapai tujuan hidup kita dan menuju jalan yang damai bagi sesama. Agar dapat membantu yang lemah dan sesama, agar dapat ikut menjaga negeri ini, agar Bangsa Indonesia penuh cinta damai dan mari kita bersama-sama berdo’a sesuai agama masing-masing agar keresahan yang ada dengan teror-teror ini segera ada titik temu dan suatu petunjuk yang benar, agar Polri dan Densus 88 dapat menumpas habis seakar-akarnya.
Dengan keprihatinan bersama yang ikhlas kami yakin walau melalui do’a dan mohon pertolongan Allah pasti harapan kita sebagai Rakyat dan Masyarakat yang cinta damai pasti akan segera mendapat petunjuk dan apa yang kami minta dihadapan Allah niscaya Allah tentu mengabulkan bagi hambanya yang ikhlas dan sabar. Khususnya bagi Spiritual sudah saatnya keihklasan itu harus ada, jangan menunggu perintah untuk datang, berdo'alah untuk membantu Aparat terkait agar segera mendapat petunjuk dengan adanya teror Bom ini...... karena kita sudah dikelabuhi dengan perubahan / pergantian wajah sehingga masyarakat ragu dengan Nurdin M Top..... Aparat Terkait sendiri mungkin juga terkecoh dengan perubahan-perubahan wajah tersebut. Apa salahnya dengan kekuatan bersama ... kita berdo'a membantu dengan sesuatu kekuatan tersembunyi yang anda miliki Nurdin M Top segera tertangkap oleh Polri Densus 88 dan masyarakat lega atas tertangkapnya Nurdin M Top......
Agar Bangsa ini dapat ber- Demokrasi secara murni, agar masyarakatpun tidak ketakutan dengan teror-teror tersebut, agar tidak ada pemecahan antar Agama bagi muslimpun agar dapat menjadi kaum Muslimin yang Mutaqin dihadapan ALLAH SWT . Amin.
Saat hati terberi aura yang telah terbuka, mengalir sendirinya tanpa sadar... butiran-butiran bening mengkristal. Ketika pikiran kita memancarkan cahaya kebajikan arahkan wibawa ketingkat derajat, dikala hati pikiran tertuju akan kemauan tunduk patuhnya impian.... hampa langit diatas bumi terinjak kaki.

26 August 2009

Pemimpin Perempuan

Press Release
Jogjakarta, 26 Agustus 2009
Lia Hermin Putri
Hp. 08125999929–081227272345

Merupakan pemikiran yang dangkal, jika perempuan dianggap haram untuk memimpin suatu kaum atau daerah, umat ataupun golongan. Karena tak ada satupun naas yang mutlak atas pelarangan perempuan menjadi seorang pemimpin.
Sebaliknya, di era sekarang ini ‘jiwa seorang ibu’ sangat dibutuhkan untuk dijadikan suri tauladan. Yakni jiwa kasih sayang, pengampun dan pemelihara.

Sudut pandang filosopis inilah yang kemudian diyakini masyarakat bahwa perempuan dapat dijadikan pemimpin alternative.
Selain mantan presiden Megawati serta beberapa bupati dan Menteri di Indonesia yang perempuan, Bangsa ini juga pernah dipimpin oleh seorang perempuan dan Pulau Jawa pun juga pernah dipimpin Ratu seorang wanita/perempuan. Jika kita menengok sejarah, di abad VI M pernah ada Ratu Shima. Dialah penguasa tanah Jawa yang pertama yang kemudian melahirkan para para pemimpin besar di Nusantara. Ratu di masa Hindu Kuno dari Wangsa Sanjaya ini dikenal adil dan bijaksana. Konon demi tegaknya hukum dan keadilan di tanah kekuasaannya itu. Konon sang pemimpin (Ratu Shima – red) pernah menjatuhkan hukuman kepada anaknya sendiri karena dianggap bersalah dan melanggar hukum.
Setelah Ratu Shima, di abad XIII M kembali muncul pemimpin perempuan yang masyur. Dari Ken Arok sampai munculnya pemimpin wanita Tri Buana Tunggal dewi.
Penguasa Majapahit ini sempat menghantar kemasyuran kerajaan tersebut, yang kemudian kekuasaan itu turun temurun.
Selain apa yang saya dapat dari olah spiritual, dari paparan kami tersebut, jelas perempuan bukanlah hal yang na’if menjadi seorang pemimpin.
Karena dimata Allah SWT, manusia adalah sama, manusia adalah khalifatullah yang harus bisa menjaga dan merawat suatu kebenaran agar kelak ia dicintai, dikasihi dan menjadi panutan bagi siapapun. Dan menjadikan kasih Allah SWT.

Terkait dengan hangatnya isu pilkada di Kab. Bantul, Yogyakarta, dimana ada salah seorang tokoh perempuan yang kabarnya akan manggung pada perhelatan pilkada 2010 mendatang, itu merupakan suatu kemajuan sekaligus menjadi keuntungan bagi masyarakat Bantul pada umumnya.
Mengapa demikian . . . . ? Bantul memiliki karakter berbeda dari kabupaten lainnya di Yogyakarta. Sebagai kabupaten yang terus berkembang, Bantul masih tetap mempertahankan ‘keperawanannya’ dan tidak terkoyak oleh peradaban global. Baik alam lingkungan, maupun sosio cultural dapat terjaga di Bantul. Jelas hal ini tak lepas dari kepiawaian H. Idham Samawi selaku bupati Bantul dalam menata dan mengkonsep laju perkembangan wilayahnya. Hal inilah yang butuh dirawat dan dipertahankan.
Untuk merawat dan menjaga nuansa tersebut, jelas dibutuhkan kader militant dari sosok Idam Samawi. Karena merekalah yang lebih tahu dan dapat mengekspresikan dengan betul akan visi bantul kedepan. Disamping itu, untuk mengayomi dan memelihara ‘keperawanannya’ Bantul yang menjadi Bantalane Tulodho cenderung membutuhkan sosok perempuan yang mana pada umumnya perempuan lebih memiliki jiwa pengampunan, pemelihara dan penuh kasih sayang. Pemimpin yang memiliki jiwa semacam itulah yang pas untuk Bantul agar tetap menjadi paru-paru kultur dan budaya jawa.
Bantul adalah bantalaning tulodho yang harus di contoh karena kita dapat memberi bandingan atau timbangan lebih sejak 2 periode dipegang oleh H. Idham Samawi kabupaten Bantul disegani oleh daerah yang lain.

Disamping itu Bantul masih akrab dengan nilai Budaya kita.
Itu wajib kita Syukuri karena kita melihat daerah Bantul terbebas dari peradaban global tetap akrab dengan putra daerah dan tetap pada Budaya lokal. Kita sama-sama berdo'a semoga kita tidak salah pilih dalam kepemimpinan daerah Bantul yang akan datang. Mari kita sama-sama berdo'a agar Bantul akan semakin berkembang dalam kepemimpinan baru nanti. Amin.

05 August 2009

Tokoh Fiktif Nur Din M Top?

Press Release 27 Juli 2009
Hasil Wawancara dengan Bunda Lia Hermin Putri
Sanggar Supranatural Songgo Buwono

Berdasarkan fakta dan kenyataan yang kami lihat kompeten. Namun bagaimanapun manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan langkah dalam kehidupan ini.
Kini, marilah kita menapaki sisa usia kehidupan dengan lembaran baru, tentunya dengan semangat, tetap mengendalikan hawa nafsu, agar dapat menggapai kwalitas kehidupan yang lebih baik dari yang sebelumnya, tentunya segala sesuatu jika sudah dikendalikan oleh hawa nafsu tidak akan menghasilkan yang baik dan membawa kita pada kemulyaan hidup, justru kesesatan dan hinaan.

Karena mereka yang terkadang menjadi kambing hitam permusuhan alam juga orang besar yang berduit. Contoh yang tampak saja kita lihat sepertinya aksi teror tak henti-hentinya melanda negeri ini, yang lucunya lagi, setiap aksi teror selalu melibatkan Islam.
Jelas hal tersebut merugikan umat Islam. “ Hari gini kok masih memecah belahkan umat lewat agama..... malu dong dengan pihak luar dan ingat jati diri Bangsa.
Sudah beberapa tahun belakangan ini Nurdin M Top menjadi primadona aksi bom. Teror Bom yang berkepanjangan ini agaknya tak mampu di reda oleh Indonesia. Yang menjadi pertanyaan, apa betul institusi keamanan negeri ini tak mampu menangani ulah Nurdin M Top ? Menurut hemat saya, kelihaian pihak Kepolisian Republik Indonesia jelas melebihi kepiawaian kelompok teroris tersebut, dan Polri tentu punya cara lain untuk melupuhkan kelompok teroris, namun kalau sampai saat ini belum ada tanda-tanda positip atas penangkapan Nurdin M Top, saya yakin bahwa tokoh Nurdin M Top hanyalah sebuah nama.
Dengan kata lain Nurdin M Top, jangan-jangan hanyalah tokoh fiktif yang sengaja dimasukkan ke dalam ‘dunia pakeliran’ negeri ini.

Dan jika Nurdin M Top benar-benar ada secara fisik, saya sangat yakin dalam waktu singkat pihak Polri sudah dapat meringkusnya. Karena Polri sangat kita banggakan, hasil kinerjanya telah membongkar beberapa kasus yang merugikan Bangsa Indonesia.
Sebagai seorang spiritual, yang juga cinta akan Negeri ini, jelas saya mengecam atas dimasukkannya tokoh Nurdin M Top dalam sejarah kelam Bangsa Indonesia ini, apakah dia hanya seorang ‘tokoh fiktif’? Mari kita berdoa agar Nurdin M Top benar-benar segera tertangkap. Dan akar-akarpun akan segera dapat terbabat oleh pihak Polri.... apa bila akarnya kita basmi habis tentu dalangnya akan segera tumbang juga.... Semangat Polri doa kita selalu ada bersama perjuanganmu demi ketentraman Rakyat banyak..... MERDEKA!
Sungguh merupakan hal yang naif dan cerita itu tak perlu di panjang lebarkan. Lebih baik kita mencari yang riel-rielnya saja agar Rakyatpun tidak terpengaruh dengan teror Bom.

Kalau boleh saya menilai, cerita ini merupakan bukti betapa pengecutnya mereka, dan hal ini bukan merupakan cerminan kaum muslim. Karena saya yakin, dan sudah menjadi catatan dunia, watak kaum muslim penuh dengan keterusterangan dan berani bertanggung jawab atas segala peristiwa yang diperbuatnya.
Jika demikian, maka tak perlu lagi menggembor-gemborkan isu Agama dalam setiap peristiwa terror.
Bukan hanya di Indonesia, dimanapun peristiwa terror terjadi, tak perlu mengambing hitamkan Agama.
Yang jelas, teror-teror yang ada hanyalah berbau kepentingan bargeming semata, dan hanya dilakukan para mafia kampungan yang pengecut.

Mengapa saya mengatakan demikian ? karena setiap peristiwa terror yang terjadi di negeri ini, tak pernah ada yang berani berunjuk dada untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ibarat kata “Tinggal Glanggang Colong Playu“ apakah itu watak seorang ksatria? Kemudian tak lama peristiwa itupun hilang begitu saja tanpa ada kesimpulan yang jelas. Mungkinkah ada musuh dalam selimut yang berperangai musang berbulu domba di negeri ini......?
Hal itu yang justru harus diwaspadai. Anehnya lagi, berbagai peristiwa teror tersebut baru muncul ketika Indonesia baru belajar berdemokrasi secara utuh.
Jika kita berbicara tentang demokrasi, berarti pula kita harus berbicara tentang keterbukaan didasari dengan rasa ikhlas, jujur, lega, legawa. Agar Kemerdekaan ini benar-benar kita rasakan, kita miliki dan kita nikmati.
Tak ada lagi pro kontra berkepanjangan yang merugikan masyarakat, apalagi sampai kepada hal meresahkan seperti apa yang kita rasakan saat ini.

Tak perlu ada aksi antitesa yang meresahkan hanya sekedar untuk mengetahui atau menemukan sintesa.
Jika kita merasa belum mampu untuk berdemokrasi secara murni, ada baiknya pola demokrasi kebapaan (Demokrasi terpimpin – red) dimunculkan kembali, sehingga tak terjadi polarisasi yang kemudian melahirkan aksi-aksi negatif yang merugikan masyarakat.
Kita semua tahu, dunia demokrasi yang dianut negeri ini cenderung lebih kepada pola luar, dan memang dengan sengaja dunia luar menjadikan demokrasi menjadi alat perjuangan guna mencapai kepentingannya.
Mungkinkah unsur kontrofersi demokrasi juga lahir dari negeri asalnya sebagai titik uji berdemokrasi Indonesia, yang kemudian bak pahlawan si empunya demokrasi menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Jika demikian, sungguh kita masih menjadi boneka mereka.

Saya berharap, mereka yang menciptakan tokoh Nurdin segera sadar dan memohon ampunan kepada YME, karena anda hanyalah diperalat dan diperbudak oleh kepentingan busuk yang ingin mengendalikan negeri ini, kalaupun tidak, tak kan lama lagi rahasia di balik penokohan Nurdin M Top bakal terkuak. Dan siapa dalang dibalik semua ini.
Allah Maha Tahu. Amin ya Rabbal Alamin.

Mari kita renungkan, berdo’a, serta ber-introspeksi diri, apa yang harus kita lakukan untuk melangkah kedepan agar Bangsa ini terbebas dari penjajahan Nuraniah dan Fitnah, agar kita lolos dari setan berwujud manusia, yang sewenang-wenang, agar kita percaya diri dan jangan takut di tanah tumpah darah sendiri. Jelas ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Karenanya, sekali lagi Kami katakan, kita harus berani bersikap, dalam menentukan siapa yang patut menjadi biang keladi teror Bom ini.
Mari kita dengan tulus ikhlas memohon kepada Allah, agar Allah memberikan kepada Polri petunjuk yang benar, kita ini punya Iman dan bermartabat mari kita sama-sama membantu tugas Polri walau dalam do’a.
Kita bukan hanya Rakyat / masyarakat yang lahir karena demokrasi di luar kandungan Ibu Pertiwi. Sub’khanallah…. Hanya Engkau yang Maha Tahu atas apa yang kami butuhkan.

Sudah menjadi kelemahan manusia memang, ketika telah diberikan rahmatan…, timbul pula tamak, serakah serta kelalaian lainnya juga mengikuti.
Maka kita harus mengingat kata “Iqra” – Bacalah ...... Kita harus bisa membaca dan merasakan apa yang telah diberikan Allah kepada kita.
Jika kita berani dan mau membaca, kemudian merasakan apa yang telah diberikan, maka rasa tamak, serakah, serta hal lain yang membuat kita merugi akan terlupakan.
Yang ada hanya rasa syukur, sabar serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
Ada istilah Jawa mengatakan “Mulat Sariro Hangroso Wani”.
Ini….., hal ini yang harus dijadikan kata kunci bagi kita.
Terlebih bagi seorang ksatria yang jelas-jelas memikul nasib orang banyak. Introspeksi diri merupakan benteng kukuh yang bisa menyelamatkan segalanya.
Semoga kedepan kita dapat lebih banyak berbuat untuk negeri ini, negri yang diberikan kesuburan dan kemakmuran oleh Allah SWT, apabila kita tidak memecah belahkan Agama dan saling menuding.