LAYANAN SUPRANATURAL SONGGO BUWONO

__________________________________________________________
Bagi anda yang mempunyai permasalah pribadi /keluarga, Kami siap membantu kesulitan yang anda hadapi.
Sukses dalam Bussiness, Karier / Jabatan, Pangkat, Pengasihan Tingkat Tinggi, Enteng Jodoh, Rejeki, Ruwatan, Bedah Aura Diri/ Anak, Kewibawaan, Gangguan Ghaib. Dll.
Hot Line Service: 081227272345 - 08125999929

Email: bunda_lia_herminputri@yahoo.co.id
songgo_buwono@yahoo.co.id
__________________________________________________________

PRESS RELEASE

________________________________

22 December 2007

Press Release December 2007

Bunda Lia Hermin Putri
Sanggar Supranatural Songgo Buwono

Semua terjadi Karena Karma
Prediksi global 2008

















Agaknya di tahun 2008, bumi pertiwi masih dirundung malang.
Bencana demi bencana masih dialaminya. Selain dampak dari pemanasan global, faktor moralitas juga mendominasi terjadinya petaka.
Berkaitan dengan pemanasan global, masyarakat dunia telah mencapai kesepakatan (walau belum memuaskan), dimana negara maju sepakat akan memberikan kompensasi atas dampak teknologi yang berpengaruh buruk terhadap kondisi alam semesta. Nilai kompensasi yang kurang memadai ini juga akan bertambah sia-sia jika penggunaannya tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Semoga pembahasan Climate Exchange dan Global Warming di Bali beberapa waktu lalu tidak hanya sebatas obrolan di belakang meja. Karena itu merupakan langkah awal pembenahan bagi alam semesta yang telah terluka parah.
Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh-pun, upaya penyelamatan lingkungan itu jelas tidak bisa dinikmati dalam waktu dekat, perlu proses panjang untuk mengembalikan kesetabilan alam. Ini berarti, masih besar peluang bencana yang bakal terjadi dalam kurun waktu 1 sampai 5 tahun kedepan.

Seperti yang bakal terjadi di wilayah Jakarta (terutama di daerah yang dekat dengan pantai), air laut akan melumat daerah tersebut. Keganasan Air laut bahkan melebihi banjir yang biasanya disebabkan oleh derasnya curah hujan. Dorongan air laut akan menjorok luas ke daratan. Banjir bandang dimana-mana gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu. Sungguh zaman sedang gonjang-ganjing.
Banyak hujan turun salah musim.
Sementara di Bengkulu, kekuatan air laut bukan hanya akan membanjiri wilayah pesisir di daerah itu. Potensi Tsunami sangat besar. Hal ini disebabkan oleh gerakan lempengan bumi di dasar laut, ditambah dengan kuatnya hembusan angin yang berasal dari Samudera Hindia.
Sedangkan Padang akan mendapat jatah gempa yang dahsyat. Bukit barisan bak naga menggeliat menggoncang Sumatera bagian barat.
Banyak peristiwa alam akan terjadi di luar dugaan. Beberapa gunung di Tanah Jawa, Sumatera dan Kalimantan yang semula dianggap tidak aktif, justru akan “mencuri perhatian”,. Di samping tanah longsor akibat derasnya hujan yang mengguyur hutan gundul di sekeliling gunung, gunung-gunung tersebut pun akan menunjukkan keaktifannya. Dapur gunung yang telah lama mati (tidak aktif) bakal aktif kembali.
Singkatnya, hujan air mata bakal membanjiri pertiwi.

Banyak laknat banyak pengkhianat, anak berani pada orang tua, saudara saling membunuh, guru saling bersateru dan adu kekuatan, dimana-mana banyak yang melampiaskan amarah. Harta akan menjadi penyebab, pangkat akan menjadi pemikat, yang wenang akan menjadi sewenang-wenang dan merasa paling hebat, yang kalah dan mengalah semua merasa bersalah. Yang berhati suci dibenci yang jahat penjilat malah mendapat pangkat yang mencuri hanya duduk dan dapat upeti.

Memecah belah Islam
Lepas dari bencana alam, tingkat moralitas yang rendah juga akan menyeret bangsa ini ke sisi yang gelap. Wilayah Indonesia Bagian Timur akan digerogoti dengan gejolak masyarakat yang kian dahsat. Demo besar-besaran bakal terjadi di wilayah itu. Demonstrasi terjadi dikarenakan kekuatan isu politik yang dihembuskan pihak ketiga yang sengaja ingin menciptakan suasana keruh di Indonesia Bagian Timur.
Yang lebih mengerikan lagi, Agama masih dijadikan komoditi unggulan pihak ketiga dalam upaya memecah belah bangsa ini. Kali ini upaya pemecah-belahan Agama Islam gencar dilakukan. Gerakan-gerakan tersebut mendiaspora di mana-mana. 73 golongan akan ‘diadu’ dan ke-egoisan-nya dipancing mengakui bahwa golongannya adalah aliran yang benar dan terbaik. Kemudian mereka menuding kelompok lain sebagai aliran sesat.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya berpendapat, Islam yang benar adalah Islam yang tidak mau di pecah belahkan. Jangan terpancing atas isu pemecah belahan tersebut. Kendalikan emosi serta hilangkan sifat ego kelompok atau golongan.
Jelas, permasalahan ini berkait erat dengan tingkat keimanan kita kepada sang khalik. Apapun golongan atau alirannya, Islam telah memiliki aqidah baku dan berinti kepada cinta kasih kepada sesama, serta mengakui akan ke-Esaan Nya. Carilah seorang pemimpin yang dapat menjadi panutan yang dapat menjadi Iman yang baik,
Ing ngarso sung tulodho ( pimpinan yang di depan memberi contoh ) Ing madyo mangun karso ( yang ditengah membangun semangat ) Tut wuri handayani ( dibelakang memberi dukungan )

Hukum dan Karma
Beda halnya dengan isu kedaerahan serta pemecah-belahan Islam, lembaga hukum di Indonesia justeru ‘memilih jalan gelap’ dimana para penegak hukum semakin melemah dalam menyangga hukum yang berlaku.
Saya menitik beratkan kepada Mahkamah Agung. Lembaga hukum tertinggi ini bakal mendapat cobaan yang demikian berat. Disamping ancaman dari luar, tingkat kolusi yang tinggi juga akan mempengaruhi jejegnya naluri keadilan bagi para pelaku hukum di lembaga tersebut.
Saya yakin, mereka yang sekarang duduk dan memiliki kedudukan adalah orang-orang terpilih dan pinilih yang betul-betul paham dengan tugas dan kewajiban yang diembannya. Tapi saya masih meragukan, apakah mereka benar-benar teguh dalam pendiriannya jika terjadi ancaman atau mungkin sogokan yang akan diberikan kepadanya. Allahu alam.... Kelak tampak dari mata batin kita yang duduk akan ketahuan tidak menepati janji dan akan kehilangan kekuasaan dan kewibawaannya, banyak pangkat dan kedudukan lepas tanpa sebab.


Ingat....... lemahnya peradilan bukan merupakan siksaan dari Tuhan, melainkan lemahnya manusia atas tanggung jawabnya sebagai mahluk sosial yang bergantung kepada hukum. Garong makin merongrong, rampok makin merajalela, pengayom memfitnah yang diasuh, penjaga mencuri yang dijaga, penjamin malah minta dijamin, karena menjadi korban orang jahat dan jahil, orang kecilpun semakin terkucil.
Tidak hanya para petinggi, atau praktisi hukum saja yang berperan untuk menegakkan hukum di negeri ini. Semua lapisan masyarakat harus tunduk kepada hukum. Jika tidak, maka dia akan terhukum. Banyak janji yang diingkari, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, manusia senang menipu tidak melaksanakan hukum ALLAH barang jahat dipuja dan dimenangkan, barang suci dibenci dan dihakimi tanpa peduli membawa ke jeruji.
Telah kita ketahui, di Indonesia di mana negara ini adalah negara hukum yang berdasarkan atas Ketuhanan yang Mahe Esa. Hukum yang dibuat jelas berlandaskan atas ketuhanan, bukan kekuasaan. Jadi hukum positip yang di buat oleh manusia tadi merupakan implementasi dari hukum Tuhan.
Dengan kata lain, jika kita tidak mengindahkan hukum positip, atau memutar balikkan hukum positif, berarti kita telah meremehkan Hukum Tuhan. Manusia sudah lupa dengan asal-usulnya.
Sering kali kita dengar peristiwa ‘permainan hukum’ terjadi di negeri ini. Maka tak heran jika bencana terus melanda negeri ini. Tuhan murka, karena manusia tak taat lagi terhadap norma / hukum yang mengaturnya.

Banyaknya penyelewengan hukum akhirnya menjadi karma buruk bagi bangsa ini. Kini tinggal kita menerima karma tersebut. Masya Allah..... jangan sampai keliru dengan pemimpin-pemimpin palsu yang menyamar.
Namun, masih ada sisa waktu kita untuk merenung dan mencari jalan pulang untuk kembali kepada-Nya. Saya lebih cenderung, agar kita segera kembali kepada fitrah kita sebagai manusia, mahluk sempurna yang berkewajiban melindungi dan menjaga apa yang telah diberikan-Nya kepada kita. Allah maha segalanya. Dan akan segera muncul di tahun 2011 seorang tokoh pilihan yang sudah digembleng dari gunung bagian timur Jawa guna berbekal kekuatan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Seorang tokoh itu yang dapat membelah pulau Jawa ( Bumi Pertiwi ) ini menjadi dua. Maaf bukan berarti tanah jawa akan terbelah dua tetapi terpisah oleh dua golongan yaitu Jahat dan Lurus. Yang luruslah yang dipimpin, rakyat bersatu padu dalam hukum yang adil jujur dan bijaksana memutuskan perkara ( inilah saat yang disebut Ratu Adil) rakyat bersuka ria karena keadilan dari YME akan muncul Seorang Pemimpin baru.

Foto-foto Bakti Sosial Songgo Buwono







































Kompilasi Foto